Aku tak pernah merasakan sedikitpun menyesal pernah kenal denganmu ..
karena bagiku merasakan indahnya mencintai bayanganmu adalah anugerah terbesar..
tak peduli sakitnya malam-malam yang kulalui tanpamu..
dan tak pernah membekas satu pun kataku pada hatimu..
semua tetesan air mata yang ada pada dirimu..
Ketika malam kita biarkan bisu bersaksi tentang diamku dan bisumu..
seketika itu ia menyimpan misteri yang entah kapan akan aku jawab..
bila memang Tuhan telah memberi ruang untukku merenggut segala keindahanmu..
maka, tak ada yg bisa melarangnya..
termasuk diamku , bisumu , dan bisunya..
Dan Semalam tak ada cerita apa-apa,
ketika bisuku dan diammu dihanyutkan keegoan pekat..
Kita bertanya pada diri kita masing-masing..
lagi lagi dan lagi aku tak bisa menjawab..
Tertawalah, teriakkan pada Dunia bahwa Cintaku sia-sia..
dikatakan sia sia karena mungkin dalam diriku sendiri masih ada kata ragu..
hatiku tak mungkin semudah itu menauti hatimu..
dan seketika itu diriku paham sepenuhnya bahwa
itu bukan elakan dan upaya menghindar dari apa yang kau anggap perangkap..
karena sebuah kenyataan terungkap bahwa cintamu bukan untukku..
Biarlah diriku memilih kehidupanku..
dan kita telah ditakdirkan untuk tidak pernah bersama..
Dan lagi pula saya bukanlah wanita seindah yang kamu bayangkan..
Telah kuturuti permintaanmu itu..
Dan jika ada yang bertanya padaku tentang kamu..
Semua telah berakhir, dan Biarlah aku menikmati bayanganmu walau belum mengesankan apa-apa..
Penyesalan yang membuat aku menjerit..
Penyesalan yang membuat aku sakit..
Penyesalan yang membuat aku sering bergadang..
Maafkan atas segala rasa cinta ini..
Maafkan atas segala rasa kagum ini..
Maafkan atas segala semua rasa yang tertuang..
Maafkan atas kebodohanku..
kini semua telah aku temukan..
tak ada yang tau tentang kisah ini yang sebenarnya..
mereka hanya rumputrumput yang tak pernah d injak..
hanya meraung-raung dan tak akan pernah tau arahnya..
tetep ingatkan pada hatimu..
yang tak akan pernah membenciku..
walau tak saling memiliku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar